Kolom Opini
O
pini diartikan sebagai pendapat, pikiran, atau pendirian. Menulis opini berarti menyebar luaskan gagasan. Dengan menulis opini, seseorang berarti mentransfer ide dan gagasannya ke ruang publik. Ketika sudah memasuki ruang publik, pilihannya hanya ada dua yaitu bisa mempengaruhi publik atau tidak, dengan cara gagasan yang ditulisnya bisa diterima atau justru diperdebatkan. Opini memang bisa diartikan sebagai pandangan seseorang tentang suatu masalah. Namun tidak hanya sekadar pendapat, pendapat tersebut bisa dipertanggungjawabkan yang disajikan dalam bahasa formal yang lebih populer. Karena itu, untuk menulis opini juga dibutuhkan riset.
Struktur Opini adalah sebagai berikut:
1. Judul
2. Nama Penulis
3. Teras/ kalimat utama yang menjelaskan kasus awal
4. Isi pendapat (ditulis dengan logis, tegas, tidak ambigu, dan jelas.)
5. Harapan terhadap isu yang dibahas
Catatan:
Penggunaan bahasa kolom opini formal cenderung populer dan tidak kaku seperti esai. Harus berdasarkan fakta masalah. Solusi, opini, atau argumentasi logis dan sesuai dengan pribadi. Menjelaskan permasalahan secara serius dan menggunakan kosakata yang sesuai dengan topik.
Contoh kolom opini berkaitan dengan media dan komunikasi.
Jurus Ampuh Menangkal Hoax
Sulistyanto
Kandidat PhD di School of Film, Media & Journalism, Monash University, Melbourne.
Lukman Hakim Saifuddin, menteri agama RI, menulis di harian ini mengenai pengalaman pribadinya sebagai seorang pejabat tinggi yang dirugikan oleh hoax (2/1/2017).