Rabu, 01 Agustus 2018

Pedoman Surat Pribadi Formal dan Semi Formal


Definisi dan Ciri-ciri Surat Pribadi
Surat pribadi adalah jenis surat yang berisi keperluan pribadi yang biasanya ditulis secara pribadi dan ditujukan kepada orang lain dengan maksud dan tujuan tertentu.

Surat pribadi ada dua, yaitu formal dan nonformal. Formal biasanya ditujukan kepada seseorang dengan jabatan tertentu sedangkan nonformal untuk seseorang sahabat ataupun teman dekat dan saudara.



Contoh Surat Pribadi Nonformal
Perhatikan contoh surat berikut ini. 
Bogor, 7 April 2015
Untuk sahabatku tersayang
Shinta Manunggal
di Bandar Lampung

Salam persahabatan terdalam,
Hai Shinta, apa kabar? Alhamduliliah aku baik-baik aja di sini. Aku bersyukur jika kabarmu juga baik di sana. Udah lama sekali ya kita enggak ketemu. Pasti dong aku nambah tinggi, hehehe. Aku sudah enggak sabaran ketemu sama kamu. Aku yakin banget kalo kamu tambah cantik ya sekarang.

Aku kan baru pindah ke Bogor. Sejauh ini sih aku betah tinggal di sini. Namun tau tidak? Pada awalnya aku sih sedikit sulit beradapatasi dengan dinginnya cuaca Bogor, tak heran mereka menyebutnya sebagai kota hujan karena hampir setiap hari hujan turun di Bogor.
Aku juga kangen banget sama kamu, lho. Aku kangen suasana di kampung dan semua teman-teman di sana. Bahkan semalam aku bermimipi kita sedang main bersama kembali hehehehehee.

Oh iya, aku punya kabar bagus nih buat kamu.  Aku sudah diterima di Universitas Indonesia jurusan sastra Indonesia melalui jalur prestasi. Aku berkompetisi dengan hampir 500 pendaftar dan aku bersyukur bisa menjadi peserta yang diterima. Jadi kamu harus termotivasi juga untuk masuk di Universitas yang kau bilang terbaik ini. Belajar yang giat dan jangan lupa berdoa kepada Tuhan agar kau diberikan kemudahan. Aku juga akan mendoakanmu disini. Aku tunggu kamu di Universitas Indonesia ya? Semangat.

Sekian dulu ya, Shinta. Cukup sampai di sini suratku untukmu. Mamah, papah dan Adek Ara titip salam.. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. 

Sampai Jumpa
 . 
 Sahabatmu




Griselda Tamasya




Contoh Surat Pribadi Formal
Jakarta, 29 Mei 2015
Kepada Yang Terhormat
Menteri Pendidikan Indonesia
Bapak Anies Baswedan
Di Gedung Departemen Pendidikan Nasional
Senayan Jakarta

Salam hormat,
Pak Anies, perkenalkan, nama saya adalah Rena Marakama, seorang aktivis pendidikan dari LSM di Jakarta. Semoga bapak dalam keadaan sehat walfiat selalu untuk memimpin lembaga pendidikan negeri ini.

Tak terasa, tahun 2015 ini bangsa kita memperingati Hari Pendidikan Nasional ke-61. Pak Muhammad Yamin, kala itu sebagai Menteri Pendidikan mengusulkan kepada Presiden Sukarno untuk menjadikan tanggal kelahiran Ki Hajar Dewantara sebagai Hari Pendidikan Nasional. Namun, selama 61 tahun Hari Pendidikan Nasional selalu diperingati, seperti apakah potret pendidikan bangsa kita Pak?

Pak Anies yang baik, surat ini ingin bicara tentang hak anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak, yang memang menjadi haknya sebagai warga negara Indonesia. Tahukah Bapak ada berapa kira-kira jumlah kasus penolakan murid berkaitan dengan isu diskriminasi karena status HIV? Dalam rentang waktu enam tahun sejak 2009 lalu, setidaknya ada enam kasus penolakan murid di sekolah dasar yang didampingi oleh Lentera Anak Pelangi. Enam kasus tersebut terjadi di DKI Jakarta, empat di antaranya terjadi di sekolah swasta dan dua di sekolah negeri. Di luar Jakarta, setidaknya ada empat kasus diskriminasi yang terjadi dalam tiga tahun terakhir.

Izinkan kami, lembaga-lembaga yang peduli pada anak-anak HIV, untuk meminta satu hal pada hari Pendidikan Nasional ini. Kami hanya meminta adanya jaminan bahwa anak dengan HIV tidak akan lagi didiskriminasi di sekolah apapun di seluruh tanah air tercinta ini. Izinkan kami membantu mewujudkan mimpi anak-anak yang bercita-cita menjadi dokter, guru, polisi, olahragawan, menteri, bahkan menjadi seorang presiden ini.


Saya berharap, berapa pun kasus diskriminasi yang terjadi, akan berkurang, bahkan hilang akibat kebijakan yang tidak mendiskriminasikan mereka. Semoga bapak berkenan membaca surat ini. Sekiranya, Bapak membacanya pun saya sudah senang, apalagi jika Bapak turut membalasnya pula. Akhir kata terima kasih dan semoga Bapak masih selalu dalam perlindungan Tuhan.

Salam hormat,
Aktivis Pendidikan


Rena Makarama




Tidak ada komentar:

Posting Komentar