Definisi dan Ciri-ciri Surat Pribadi
Surat pribadi
adalah jenis surat yang berisi keperluan pribadi yang biasanya ditulis secara
pribadi dan ditujukan kepada orang lain dengan maksud dan tujuan tertentu.
Surat pribadi ada dua, yaitu formal dan nonformal. Formal biasanya
ditujukan kepada seseorang dengan jabatan tertentu sedangkan nonformal untuk
seseorang sahabat ataupun teman dekat dan saudara.
Contoh Surat Pribadi Nonformal
Perhatikan contoh surat berikut ini.
Sekian dulu ya, Shinta. Cukup sampai di sini suratku untukmu. Mamah, papah dan Adek Ara titip salam.. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT.
Sampai Jumpa
Bogor, 7 April 2015
Untuk sahabatku tersayang
Shinta Manunggal
di Bandar Lampung
Salam persahabatan terdalam,
Hai Shinta, apa kabar? Alhamduliliah aku baik-baik
aja di sini. Aku bersyukur jika kabarmu juga baik di sana. Udah lama sekali ya
kita enggak ketemu. Pasti dong aku nambah tinggi, hehehe. Aku sudah enggak
sabaran ketemu sama kamu. Aku yakin banget kalo kamu tambah cantik ya sekarang.
Aku kan baru pindah ke Bogor. Sejauh ini sih aku
betah tinggal di sini. Namun tau tidak? Pada awalnya aku sih sedikit sulit
beradapatasi dengan dinginnya cuaca Bogor, tak heran mereka menyebutnya sebagai
kota hujan karena hampir setiap hari hujan turun di Bogor.
Aku juga kangen banget sama kamu, lho. Aku kangen suasana di kampung dan semua teman-teman di sana. Bahkan semalam aku bermimipi kita sedang main bersama kembali hehehehehee.
Aku juga kangen banget sama kamu, lho. Aku kangen suasana di kampung dan semua teman-teman di sana. Bahkan semalam aku bermimipi kita sedang main bersama kembali hehehehehee.
Oh iya, aku punya kabar bagus nih buat kamu. Aku sudah diterima di Universitas Indonesia
jurusan sastra Indonesia melalui jalur prestasi. Aku berkompetisi dengan hampir
500 pendaftar dan aku bersyukur bisa menjadi peserta yang diterima. Jadi kamu
harus termotivasi juga untuk masuk di Universitas yang kau bilang terbaik ini. Belajar
yang giat dan jangan lupa berdoa kepada Tuhan agar kau diberikan kemudahan. Aku
juga akan mendoakanmu disini. Aku tunggu kamu di Universitas Indonesia ya?
Semangat.
Sekian dulu ya, Shinta. Cukup sampai di sini suratku untukmu. Mamah, papah dan Adek Ara titip salam.. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT.
Sampai Jumpa
.
Sahabatmu
Sahabatmu
Griselda Tamasya
Contoh Surat Pribadi Formal
Jakarta, 29 Mei 2015
Kepada
Yang Terhormat
Menteri
Pendidikan Indonesia
Bapak
Anies Baswedan
Di Gedung
Departemen Pendidikan Nasional
Senayan
Jakarta
Salam
hormat,
Pak Anies,
perkenalkan, nama saya adalah Rena Marakama, seorang aktivis pendidikan dari
LSM di Jakarta. Semoga bapak dalam keadaan sehat walfiat selalu untuk memimpin
lembaga pendidikan negeri ini.
Tak
terasa, tahun 2015 ini bangsa kita memperingati Hari Pendidikan Nasional ke-61.
Pak Muhammad Yamin, kala itu sebagai Menteri Pendidikan mengusulkan kepada
Presiden Sukarno untuk menjadikan tanggal kelahiran Ki Hajar Dewantara sebagai
Hari Pendidikan Nasional. Namun, selama 61 tahun Hari Pendidikan Nasional selalu
diperingati, seperti apakah potret pendidikan bangsa kita Pak?
Pak Anies
yang baik, surat ini ingin bicara tentang hak anak untuk mendapatkan
pendidikan yang layak, yang memang menjadi haknya sebagai warga negara
Indonesia. Tahukah Bapak ada berapa kira-kira jumlah kasus penolakan
murid berkaitan dengan isu diskriminasi karena status HIV? Dalam rentang waktu
enam tahun sejak 2009 lalu, setidaknya ada enam kasus penolakan murid di
sekolah dasar yang didampingi oleh Lentera Anak Pelangi. Enam kasus tersebut
terjadi di DKI Jakarta, empat di antaranya terjadi di sekolah swasta dan dua di
sekolah negeri. Di luar Jakarta, setidaknya ada empat kasus diskriminasi yang
terjadi dalam tiga tahun terakhir.
Izinkan
kami, lembaga-lembaga yang peduli pada anak-anak HIV, untuk meminta satu hal
pada hari Pendidikan Nasional ini. Kami hanya meminta adanya jaminan bahwa anak
dengan HIV tidak akan lagi didiskriminasi di sekolah apapun di seluruh tanah
air tercinta ini. Izinkan kami membantu mewujudkan mimpi anak-anak yang
bercita-cita menjadi dokter, guru, polisi, olahragawan, menteri, bahkan menjadi
seorang presiden ini.
Saya
berharap, berapa pun kasus diskriminasi yang terjadi, akan berkurang, bahkan
hilang akibat kebijakan yang tidak mendiskriminasikan mereka. Semoga bapak
berkenan membaca surat ini. Sekiranya, Bapak membacanya pun saya sudah senang,
apalagi jika Bapak turut membalasnya pula. Akhir kata terima kasih dan semoga
Bapak masih selalu dalam perlindungan Tuhan.
Salam
hormat,
Aktivis
Pendidikan
Rena Makarama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar